Minggu, 02 Agustus 2015

Secangkir coklat hangat

Halo,
Sorry udah jarang main ke blog.
Berhubung lagi dapat project nulis buku hehehe
Doain cepat kelar ya novel nya :) minamin..
Yah mau cerita aja nih..
Udah beberapa hari blakangan ini aku sering banget ke cafe.
Bukan apa-apa tapi kalo lagi stuck dan boring nulis cafe salah satu alternatif terbaik. Mari kita lupakan diet sejenak :D

Beberapa hari belakangan aku nggak ngerti kenapa ya, kok sering banget mesan cokelat hangat.
Rasa nya nenanggin aja.

Beberapa cafe yang aku datangi memiliki rasa coklat yang berbeda...
Hingga puncak nya tadi.
Selesai aku matiin lappie trus mau balik aku ngabisin secangkir cokelat hangat ku dulu.
Sementara minum mata ku melirik ke arah barista yang lagi sibuk ngeracik kopi pelanggan..

Satu hal yang bikin aku belajar,
Sebenarnya nggak mau nulis juga sih tapi setelah aku mikir di buang sayang juga ya hahhaa...

Rasa nya percuma selama ini aku masuk keluar cafe hanya untuk membandingkan cokelat hangat mana yang terbaik dan terenak.
Toh, ujung-ujung nya tetap aja semua rasa nya beda...
Menurut aku semua nya tergantung gimana yang ngeracik. Tiap orang kan punya cara racikan yang berbeda, walaupun komposisi atau brand nya sama.
Istilah nya beda tangan beda rasa.
Meskipun udah di takar sekali pun pasti ada yang berbeda.
Enak atau nggak nya secangkir cokelat hangat hanya di tentukan dari bagaimana cara kita menikmati nya.
Satu hal lagi yang tidak boleh di lupakan. Ingat lah bahwa beda lidah juga beda rasa.
Selera orang beda-beda...

Aku jadi menyadari satu hal,
Dalam hubungan percintaan rasa nya percuma berganti pasangan jika hanya ingin membuat perbandingan dan mencari siapa yang paling ini dan paling itu...
Semua orang memiliki cara mencintai nya sendiri-sendiri.
Sama hal nya dengan setiap barista memiliki racikan nya masing-masing.
Sekalipun barista itu mendapatkan ilmu yang sama,
Namun dalam penyajian pasti akan ada yang membedakan.

Kadang aku juga masih ingin mencari seseorang yang lebih dari pasangan yang aku miliki saat ini. Namun aku menyadari percuma aku melakukan itu hanya akan menguras tenanga dan membuang waktu..jika yang sederhana sudah cukup membahagiakan kenapa tidak di pertahankan???
Bukan masalah siapa yang paling mampu menciptakan kenyamanan, tapi bagaimana cara kamu menikmati hubungan dan mebangun kenyamanan itu bersama.
Toh, pada hakikat nya kenyamanan itu hadir di saat kedua belah pihak telah mampu mencintai dengan terbuka dan menghargai arti sebuah ketulusan.

Mungkin seperti itu...
Mengapa cokelat selalu bikin tenang??? 
Mungkin karena kita menikmati nya di saat yang tepat dan di saat tubuh ini membutuhkan segala zat yang terkandung di dalam nya.
Dan mengapa ada orang yang mampu membuat kita menjadi nyaman???
Mungkin karena kita telah bertemu dengan orang yang tepat dan hati  ini pun sudah tahu bagaimana cara menikmati jalan nya sebuah hubungan dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam nya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo