15 tahun yang lalu Tuhan menaruh rasa entah itu cinta atau kagum atau apalah nama nya pada seorang gadis kecil.
Rasa itu tidak muncul tiba2. Tidak begitu saja hadir.
16 tahun yang lalu seorang lelaki di pertemukan Tuhan dengan gadis itu.
Mereka menjalani hari-hari yang sama di sebuah sekolah.
Hari demi hari mereka samakin akrab.
Bukan karena apa-apa hanya karena mereka sering duduk berdekatan, itu pun karena mereka memiliki nama presensi yang berdekatan pula.
Suatu hari...
Kala itu sekolah mulai terasa sepi.
Gadis kecil sedang menggu jemputan yang tak kunjung datang.
Rumah yang jauh dari sekolah membuat ia hanya dapat menunggu.
Ia berusia 7 pada tahun 2001.
Seketika seorang lelaki kecil memegang bahu nya.
Ia adalah teman nya.
Ia menggajak nya untuk pulang karena sudah sangat sepi.
Lelaki itu menawarkan untuk menggantar nya pulang.
Gadis yang ragu-ragu akhir nya mengiakan.
Mereka berjalan kaki melewati pertokan.
Kala itu pukul 3 sore.
Sang gadis dan lelaki tidak banyak bicara.
Bahkan gadis menjaga jarak dari sang lelaki karena takut di lihat teman-teman sekolah dan di ledekin.
Berjalan,
Mereka mananjak dan akhir langkah di hentikan.
Sang gadis berkata "sampai di sini saja aku tahu dimana rumah nenek ku sudah dekat dari sini aku bisa sendiri. Terima kasih"
Lalu lelaki itu tersenyum dan berkata baik lah hati-hati.
Mereka lalu berpisah. Rumah lelaki itu jauh dari rumah sang nenek.
Ia harus menumpang angkutan umum untuk sampai.
Sejak saat itu gadis yang tak mau mengakui perasaan atau entah tidak paham apa yang ia rasakan itu mulai memandang dan menggagumi lelaki itu dalam diam.
Setiap hari rasa nya hanya lelaki itu saja yang menyita perhatian nya.
Entah apakah lelaki itu sadar atau tidak hingga detik ini gadis itu tidak tahu...
Waktu bergulir tidak ada perhatian yang intens dari kedua nya.
Hanya begitu saja.
5 tahun belalu...
Mereka harus terpisah...
Melanjutkan jalan hidup.
Menyedihkan Sejak hari perpisahan itu gadis itu bertumbuh menjadi remaja, hingga menjadi wanita dewasa..
Dalam proses itu ia menyadari satu hal "cinta"...
mungkin cinta pertama...
Mereka masih sekota namun terlalu sulit untuk bertemu.
Hanya kabar burung saja yang terdengar.
Selama itu ketika gadis menyadari tentang rasa cinta nya ia berniat untuk memberitahukan nya pada sang lelaki.
Tapi terasa sulit.
Ia sangat pemalu sangattt..
Untuk membicarakan hal itu mungkin butuh kekuatan besar dan perjuangan yang keras. Ia cukup memahi perasaan diri nya yang begitu rapuh dan mudah terluka.
Ia sering menulis di carik2 kertas dan buku harian nya dimana saja ketika ia mampu mengabadikan nama sang lelaki itu..
semasa remaja, sang gadis bertumbuh menjadi anak yang kalau dibilang tidak tergolong cantik, tidak termaksud golongan famous dan tidak cukup memiliki pergaulan yang bagus. Ia biasa saja!
Sedangkan sang lelaki bertumbuh menjadi pria yang gaul, berada dilingkungan pergaulan yang bagus, dan terkenal.
Mereka masih belum di pertemukan sama sekali.
Tahun demi tahun berlalu.
Cinta masih ada tak pudar tak mudah terlupakan..
Gadis itu berusaha mencari tahu tentang sang lelaki..
Namun segala akses tertutup.
Ia sempat menggunjungi rumah sang lelaki berbekal ingatan masa kecil, tanya kesana kemari, searching di medsos.
Namun nihil.
Bukan apa-apa sang gadis hanya ingin melihat lelaki itu sekali lagi.
Memastikan kabar nya dan kalau bisa berbincang.
Tahun demi tahun ia mencari.
Dalam diam ia berdoa,
Dalam diam ia mencari..
Pada ulang tahun ke 17 sang gadis bekata dalam doa.
"Tuhan bila kami kembali dipertemukan, aku berjanji aku akan mengatakan pada nya apa yang aku rasakan. Aku tidak akan malu lagi, aku hanya ingin berterus terang tentang rasa yang kusimpan rapi dalam diam, aku hanya ingin mengatakan saja aku tidak ingin sesuatu yang lebih. Pertemukan kami Tuhan.. aku tersiksa dengan rasa yang makin hari makin melekat direlung hati ini. Pertemukan kami ya Tuhan. Selebih nya aku serahkan padaMu"
Gadis itu selalu mengucapkan selamat ulang tahun dalam hati dan doa nya ketika tanggal ulang tahun sang lelaki. Ia selalu mendoakan yang terbaik untuk nya. Ia tidak pernah melupakan hari special lelaki itu meskipun tak bisa ia mengucapkan nya secara langsung.
Mereka memiliki tanggal ulang tahun yang sama dengan bulan yang berbeda.
Waktu terus bergulir..
Sang gadis harus pergi dari kota itu.
Ia melanjutkan study nya di suatu kota dan berbeda pulau dari kota dimana ia tinggal.
3 tahun berkuliah.
Ia sempat memiliki seorang pujaan hati.
Dalam hubungan berjarak itu ia pun berproses.
Ia bertumbuh.
Ia terus membenahi diri,
Meningkatkan kualitas diri.
Ia belajar tentang hal-hal baru.
Dalam jangka waktu itu ia terus mencari. Entah lah tapi seolah sudah ada suatu ruang di hati nya untuk cinta pertama nya itu. Sulit dilupakan walau telah sekian puluh tahun berlalu...
Tibalah 1 tahun terakhir sang gadis yang telah bertumbuh menjadi wanita dewasa itu berkuliah dikota itu.
Tahun berikut nya ia akan diwisuda. Entah kemana arah kaki nya masih belum dijelaskan. Namun waktunya di kota itu hanya setahun lagi.
Suatu hari...
Setelah sepuluh tahun lama nya ia mencari dan lima belas tahun lama nya ia menyimpan rasa nya rapat-rapat, dan berdoa dalam diam,
Entah hari itu adalah hari yang telah di rencanakan Tuhan atau mungkin menjadi jawaban dari doa-doa sang gadis dan akhir dari pencarian nya yang panjang , akhirnya ada sebuah petunjuk.
Melalui media sosial mereka bertemu. Sang wanita cukup terkejut, ia yang cukup paham kalau sang lelaki yang sudah menjadi pria itu memiliki account facebook. Bukan kebetulan tapi sang wanita juga baru 2 bulan menggunakan media sosial itu karena tuntutan pekerjaan.
Mereka lalu bercerita. Cukup kaget mereka berada di kota yang sama.
Entah bagaimana cara Tuhan merencakana ini tetapi ini benar2 diluar dugaan sang wanita.
Keesokan harinnya, tepat tanggal 16 mereka bertemu..
Kala itu siang..
Matahari menyinari...
Sang wanita yang sama sekali tidak percaya akan hari ini berusaha menggumpulkan sekuat tenaga nya untuk menemui sang pria.
Wanita itu bahkan menginggat begitu banyak hal yang ia lakukan dulu untuk dapat menemukan cinta pertama nya...
Tak sering wanita itu menitihkan air mata karena menahan rindu. Atau menanggis dalam doa karena merasakan sakit menahan suatu perasaan yang begitu kuat.
Mereka bertemu, sebelum pertemuan atas penantian itu sang wanita berlatih untuk menahan diri dan bersikap biasa saja seolah tidak ada apa-apa. Meskipun sebenar nya ia telah menyiapkan mental sejak dahulu.
Ia membuka gerbang. Dalam hati nya begitu banyak rasa. Campur aduk. Ia melangkah tersenyum. Namun hati nya siapa tahu???
Bahkan wanita itu pun tak tahu.
Mereka akhirnya dapat bersalaman setelah 10thun berpisah.
Mereka mengahabiskan waktu seharian. Menceritakan kenangan-kenangan masa kecil, bercanda dan tertawa lepas.
Rasanya begitu dekat...
Atmosfir nya masih sama waktu duku bersama dengan saat sekian lama tak berjumpa.
Sedikit pun tidak berubah,
Tawa itu, tingkah laku itu dan tatapan mata itu.
Dejavu!
Semua nya kembali lagi setelah lama tidak merasakannya, namun dengan situasi yang berbeda.
Masih dalam diam ketika hari itu tiba.
Wanita itu terus mengamati sang pria. Ia sudah berubah ya, sudah lebih tinggi dan begitu tampan.
Tidak banyak kenangan mereka yang di ingat oleh sang pria.
Hal itu sudah di duga sebelumnya.
dari dulu, Wanita itu cukup memahami kalau sang pria tidak dapat menggingat-ingat suatu hal dalam jangka waktu yang panjang...
Bahkan kejadian mengatarnya pulang berjalan kaki pasti sudh ia lupakan.
Iyaa...
Mungkin bagi nya itu tidak terlalu special..
Tidak sespecial ingatan-ingatan lain nya...
Atau entah lah..
Setelah hari itu,
Wanita itu pulang. Ketika ia merebahkan tubuh nya ia pun menitihkan air mata yang telah tertahan berjam-jam lamanya.
Begitu lepas begitu kencang..
Ia binggung bagaimana cara menggatakan nya.
Dua sahabat nya yang begitu mengetahui persis bagaimana wanita itu mencari, mengatakan dan mendorong untuk melakukan nazar nya selama ini kepada sang pria. Entah lah ya Tuhan..
Wanita itu dilematis..
Tapi ia akan tetap melakukan nya meskipun dengan cara yang tidak direncanakan.
0 komentar:
Posting Komentar